Senin, 16 November 2009

Kesuksesan Yang Terdunda


Menunda-nunda apaapun itu adalah tidak baik. Hal yang sepele misalnya : Bayangkan kalau kita akan berangkat ke Jakarta jam 4 waktu setempat. Dalam hal ini kita tidak mungkin menunda keberangkatan pesawat tersebut, kecuali kita menunda pemakain tiket dan mengkormimasi dengan bagian tiket. Mungkin makna sederhana dari contoh tersebut adalah, adanya kebiasaan menunda sesuatu itu wajar, asalkan memang dalam kondisi yang tidak memungkinkan. Bagaimana kalo menunda sukses?.

Memang dalam meraih kesuksesan, bagian yang disebut menunda-nunda banyak kemungkinan penyebabnya.
Para ahli psikologi seolah berlomba menemukan sebab mengapa kita sering menunda-nunda. Dari kajian terhadap struktur otak ternyata tidak ditemukan adanya ‘jembatan’ yang menghubungkan antara apa yang kita rencanakan dan apa yang akan kita laksanakan. Agar kita tidak menunda-nunda, buat sarana pengingat yang membantu kita. Contoh, agar kita bisa bangun malam jam 2, pasang jam beker (atau weker). Jika pakai satu tidak bangun, pakai dua beker.

 Kebiasaan menunda mungkin banyak terjadi pada kita. Kesempatan yang datang kita lewatkan, kita mengira besok akan ada kesempatan yang lebih bagus lagi. Begitu seterusnya setiap ada kesempatan kita lewatkan. Akhirnya kita tidak akan pernah mengambil satupun peluang, kita tidak melakukan apapun, sampai akhirnya kita menyadari telah begitu banyak membuang kesempatan.

Kebanyakan penyebab dari kegagalan adalah karena kebiasaan menunda.  Jadi, jangan pernah menunda jika bisa kita lakukan saat ini juga, walau hanya 1 hari.

Tidak ada komentar: